Sabtu, 02 Oktober 2010

MUKADDIMAH

Ketika sahabat sulit dicari.

Ketika orang yang bisa dipercaya sulit ditemukan.

Ketika kondisi negara ini labil dan tak menetukan dan rasa frustasi itu mulai menyeruak.

Ketika uneg-uneg sudah di pangkal tenggorokan. Entah dimana tempat harus mengadu dan memuntahkannya, maka sebuah blog bisa menjadi sebuah jawabannya.

Gelas plastik. Bukan sebuah blog bertemakan lingkungan yang sering santer terdengar akhir-akhir ini. Bukan sebuah manifestasi kekecewaan atau keputusasaan, tapi nama blog ini merefleksikan sifat dan sikap orang kebanyakan dewasa ini. Ketika kepalsuan semakin sering ditemukan, sintetis bagai plastik. Ketika hati orang-orang seperti terbuat dari plastik. Rasa persaudaraan bagai sebuah sejarah. Padahal sang Proklamator pernah berkata, “Jangan pernah melupakan sejarah”. Ah, sudahlah. Tak perlu panjang lebar. Mungkin anda sudah tahu maksud saya.

Semoga kita selalu bisa saling berbagi, mendidik, dan mendewasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar